iklan header

Keraguan - Pendakian Gunung Kahung Part 1

Apa yang kalian pikirkan saat pertama kali mendengar kata “gunung” mungkin yang pertama kali mucul dari benak kalian adalah tempat yang luar biasa indah, tempat untuk menenangkan diri dari hiruk pikuk kehidupan perkotaan dan mungkin adapula yang membayangkan hutan belantara tanpa kehidupan.

Ungkapann tersebut tidaklah salah, namun dibalik itu semua gunung tetaplah tempat yang memiliki misteri dibaliknya. Oh iya perkenalkan dulu namaku Ahmad Ramli, kalian bisa menyapaku dengan nama kecilku yaitu Iram. Disini aku akan menceritakan pengalamanku mendaki Gunung Kahung, kisah ini menjadi menarik karena aku berangkat hanya berdua dengan temanku dan kami sama-sama baru pertamakali ini pergi ke Gunung Kahung, dan untuk itulah ku tulis postingan Pendakian Gunung Kahung Part 1.

Awal Mula

Gunung Kahung adalah salah satu gunung yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya berada di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Memiliki ketingian 1456 Mdpl, gunung ini adalah salah satu gunung tertinggi di Kalimantan Selatan.

gunung kahung riam kanan
Pemandangan Gunung di Riam Kanan

Memang rencana kami mendaki Gunung Kahung sudahlah lama namun hanya sebatas wacana kalau orang banjar biasa menyebutnya “pandir wara haja” dan baru sekarang bisa terealisasi.

Rabu, 08 Janurari 2020 dari kampus sehabis konsultasi dengan dosen pembimbing aku langsung ambruk dikasur seraya memejamkan mataku, baru sebentar mataku terpejam langsung dikejutkan oleh notifikasi dari hpku.

Ternyata ada chat masuk dari temanku, sebenarnya dia ini adalah teman dari sepupuku, Bang Andre biasa kusapa. Dia menanyakan apakah aku berada di Banjarmasin yang saat itu kebetulan aku lagi sibuk bergelud dengan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan.

Inti dari chat dia adalah ingin mengajakku ke Gunung Kahung tepatnya hari Jum’at tanggal 17 Januari 2020. akupun sempat ragu beberapa saat mengenai ajakan ini, disamping sedang sibuk dengan kuliah, untuk mendaki gunung tentunya bukanlah hal yang sembarangan, kalau hanya sebatas bukit pasti sudah ku iyakan.

setelah itu akupun sempat bertanya berapa orang yang akan ikut dalam pendakian kali ini, dan diapun mengatakan “ aku (disini makasudnya Bang Andre), fendy, ifir (sepupuku), teman dia (lupa namanya), dan ikam ( maksudnya aku ) “. Jadi kalau ditotal ada 5 orang dalam rencana pendakian ke Gunung Kahung, diapun kembali meyakinkan “ sewa kapal jangan dipikirkan, kita menggunakan guide orang lokal sana “ terangnya.

mungkin refreshing ke gunung tidak buruk, juga ditambah sudah ada guide yang akan menuntun jalan dan sebagian orang yang diajak Bang Andre adalah para pendaki yang berpengalaman tentunya perjalan kali ini akan lancar lancar saja pikirku. Akhirnya akupun mengiyakan untuk ikut pendakian ke Gunung Kahung.

Tepat 1 hari sebelum keberangkatan akupun menghubungi Bang Andre menanyakan perihal keberangakatan kami besok

Aku : “jadi lh Bang hari Jum’at nih?, kalonya jd jam brpaan?” ( “jadi gak Bang hari Jum’at besok? Kalo jadi puku berapa (berangkat) ?” ).

Bang Andre : “ Si Ifir insyaallah jer fendy kd kawa, Aku jadi pang nah nyewa guide orang sana, km umptkah?” ( “Ifir insyaallah katanya, Fendy gak bisa ikut, Aku jadi nyewa guide orang sana, kamu ikut?”).

Kurang satu orang pikirku tak apalah berempatpun cukup dan akupun tetap mengiyakan. Namun malam sebelum hari keberangkatan, Bang Andre kembali mengirimkan chat ke aku yang inti dari pesannya adalah pendakian kali ini hanya dia dan aku yang lain ternyata tidak bisa ikut, dan guide sudah dipesan.

walaupun ragu apakah bisa mendaki hanya berdua, namun aku tetap berpikir optimis walau berdua ditambah ada guide tentunya perjalanan akan aman-aman aja pikirku.

Malam itu akupun sempat searching dan membaca beberapa artikel tentang pendakian ke Gunung Kahung dan aku juga menonton beberapa video di youtube tentang pendakian gunung kahung, berusaha mengingat rute atau patokan yang ada divideo untuk menghindari kemungkinan terburuk besok hari.

Jujur saja artikel yang kubaca tentang Gunung Kahung selalu berbau hal mistis yang tentunya membuat aku sedikit ragu akan pendakian kali ini.

bersambung di Pendakian Gunung Kahung Part 2

Post a Comment

0 Comments