iklan header

Petualangan di Hutan Damparan

Hallo semuanya kembali lagi diblog anak kampung yaitu Kampung ku Margasari , kali ini kita akan membahas mengenai Petualangan di Hutan Damparan atau The Adventure of Damparan Forest.

Dari judulnya terlihat menegangkan namu ini hanya cerita waktu saya kecil dulu yaitu ketika sering diajak oleh teman teman saya yang lebih tua, kira kira waktu itu saya sd kelas 2 atau 3.

tujuan kami waktu itu bermacam macam, karena saya tidak sekali petualangan, ini merupakan pengalaman saya yang pertama katanya entah bagaimana namun cuma ini yang saya ingat.

Petualangan di hutan Damparan Margasari
Petualangan di Hutan Damparan


jadi waktu itu saya dan teman teman petualangan atau jalan jalan kehutan, daerah yang dilalui adalah padang rumbia atau bahasa indonesianya Hutan Sagu, jd pohon sagu tumbuh bebas dan subur didaerah saya, selain tekstur tanahnya yang becek dan berair daerah saya merupakan daerah dataran rendah, jadi waktu itu saya masih sangat kecil, bahkan sama tanaman padi pun saya kalah tinggi.

hal yang diwaspadai saat dialam liar adalah resiko tersesat, kalau masalah tersesat sudah sering saya temui. cara menemukan jalan saat tersesat ialah dengan cara mencari anak sungai, jika sudah maka tinggal susuri hingga kita bisa mengenali jalannya kembali.

selain tersesat resiko lain saat dialam liar adalah binatang buas, binatang yang mudah dijumpai adalah monyet, asal kalian tahu monyet di daerah kami dikampung margasari dia mengejar atau tidak takut kepada anak anak, jadi jika sendiri maka sudah pasti akan dikejar monyet.


saya dulu juga sering sama teman teman memburu monyet karena jika rombongan kita lebih banyak monyet tidak berani mengejar namun dia masih melawan dengan cara bertahan diatas pohon tanpa kabur.

kembali ke cerita saya sering ikut teman teman saya yang umurnya lebih tua dari saya untuk petualangan, karena saya mereka lebih berpengalaman maka resiko tersesat pun lebih sedikit, petualangan dimulai pertama kami harus melintasi padang pohon rumbia, di dalam hutan rumbia lebih gelap karena daun daun rumbia menutupi cahaya untuk masuk, jd tidak heran jika tanaman yang tumbuh disana rata rata menjulang tinggi contohnya pohon mangga, dia tidak bercabang hanya menjulang keatas sampai menemukan cahaya matahari baru bercabang, kira kira itulah gambaran gelapnya dipadang rumbia daerah kami.

kemudian setelah melintasi padang rumbia disinilah petualangan dimulai, setelah padang rumbia kita akan menemukan sawah warga, disawah inilah kami biasanya bermain seperti mencari ikan, jadi kami biasanya menggunakan gubuk petani untuk istirahat. kejahilan yang sering kami lakukan adalah mencuri mangga, jeruk sama kelapa ( mohon maaf ya pak petani )mohon maaf ya pak / bu saya nakal dulu.

kemudian juga kami biasanya menjelajah hutan lebih jauh, atau membuka jalan baru sehingga kita bisa menemukan hal hal yang baru, petualangan biasanya kami lakukan waktu hari libur. kami biasanya berangkat pagi jam 7 an dan pulangnya pasti setelah siang hari hampir sore bahkan sampai sore sekali karena saking asiknya.

selain menjelajah kami juga biasanya membuat rumah atau kami menyebutnya barumahan, kami membuatnya dari batang batang pelepah pohon sagu, lengkap kami buat sampai atap atap nya, jadi jika turun hujan kami masih bisa bertahan, permainan ini sangat mengasikkan bagi saya apalagi jika mengingat dulu jadi kangen rasanya. lanjut cerita setelah puas berpetualang kamipun pulang disore harinya dilanjutkan dengan mandian disungai, mandian disungai pun kami biasanya melakukan permainan, seperti yang saya sebutkan di postingan saya sebelumnya.

setelah puas mandian barulah kami pulang kerumah masing masing, mungkin ada yang bertanya apakah betah seharian diluar rumah, tentu saja karena jaman dulu belum ada smartphone, kalau ada paling itu hp nokia layar kuning, atau paling enggak nokia java. jadi jika hari libur cuma diam dirumah maka akan sangat membosankan, dan jaman dulu juga mayoritas anak anak masih belum mengenal maupun mempunyai gadget jadi jika kita mau bermain maka orangnya akan sangat banyak terkumpul.

kalau sekarang memang sudah bukan jamannya lagi, hutannya pun sudah mulai habis dikarenakan dibangunnya jalan provinsi ke sampai ke marabahan dan juga dibukanya hutan untuk pemukiman, jadi petualangan sudah tidak bisa lagi dilakukan. kalaupun bisa itu hanya bisa dilakukan didalam hutan sagu. jika kita menembus hutan sagu maka akan memasuki daerah perumahan dan jalan, karena sawah petani yang dulunya sering kami gunakan untuk bermain sudah dirubah menjadi perumahan karena dibangunnya jalan lintas provinsi ke kalteng didaerah tersebut.

oke mungkin itu saja cerita yang bisa saya bagikan mengenai kampung halaman saya, terimakasih sudah berkunjung dan membaca.

baca juga artikel saya yang lainnya ya. salah khilaf mohon maaf wassalamualaikum wr. wb

Post a Comment

0 Comments