iklan header

Ekspedisi Pencarian Lele Rawa Kalimantan

Pencarian Lele Rawa


halo semuanya bagaimana kabarnya, kali ini saya akan membahas tentang pencarian ikan lele lembat atau lele rawa kalimantan. kenapa saya kasih judul Ekspedisi Pencarian Lele Rawa Kalimantan, ya biar terlihat lebih dramatis saja, haha.

mamancing lele lembat di hutan damparan margasari
Rawa Hutan Damparan

awal mula

awal mula saya ingin melakukan ekspedisi ini adalah sebenarnya ingin membuat video tentang memancing ikan lele lembat / lele akar / lele rawa, dikalimantan selatan kami menyebutnya iwak jalikit, ide ini muncul setelah saya menonton video bagaimana cara memancing lele lembat di Youtube dan saya ingin mencoba mempraktekkannya.

berselang beberapa saat saya mengkontek teman saya yang ada di kampung halaman, saya tanya bagaimana kondisi airnya apakah surut atau tidak, kata dia surut dan saya pun menyiapkan bahan bahan yang diperlukan untuk memancing ikan lele lembat ini. pertama saya harus mencari ukuran tali dan ukuran mata kail yang pas terlebih dulu, saya pun googling untuk mengumpulkan informasi, setelah semua bahan terkumpul sisanya tinggal mempraktekkannya.

Pulang Kampung

satu minggu berlalu sejak saya mencari bahan dan informasi untuk memancing ikan lele lembat, saya pun siap siap pulang kampung.

saya pulang kampung hari sabtu 26 Januari 2019, rencananya saya ingin survey lokasi dan nyari cacing dulu untuk bahan memancing, namun tidak sesuai rencana fery atau kelotok penyebrangannya rusak, sehingga harus menunggu berjam jam sampai mesinnya pulih diperbaiki.

akhirnya saya sampai Margasari pun hari sudah gelap dan tidak sempat untuk melakukan survey. besok harinya pun Idoo teman saya sudah datang kerumah saya untuk segera memancing, jadi pertama tama kami harus membikin alat pancingnya dulu, kemudian mencari cacing untuk digunakan sebagai bahan memancing.

Ekspedisi dimulai

bahan dan alat sudah siap, selanjutnya kita tinggal berangkat saja. setelah beberapa saat kami pun berangkat ke hutan Damparan untuk mencari ikan lele lembat atau iwak jalikit. namun tak sesuai ekspektasi ternyata rawa nya berair sehingga untuk memancing ikan lele lembat / iwak jalikit pun mustahil dilakukan. namun kami tak ingin perjuangan kami sia sia akhirnya kamipun nekat saja untuk melakukan pemburuan terhadap ikan yang satu ini.


perlu diketahui ikan lele lembat rawa kalimantan / iwak jalikit aktif dimalam hari, jadi normalnya kalau ingin memburu ikan ini tepatnya harus dimalam hari, namun ada cara untuk menangkapnya disiang hari yaitu dengan cara memancingnya di sarangnya langsung. ikan lele lembat / iwak jalikit tinggal di dalam lobang dibawah tanah atau bawah akar akar kayu yang berongga.

karena rawa yang berair maka akan sulit untuk mencari lobang lele lembat ini tinggal, kalaupun ada belum tentu penghuninya ada, sebab pasti dia kabur keluar dari sarang jika terganggu. berbeda jika airnya surut maka ikan akan berkumpul dilokasi dalam suatu lubang, sehingga kemungkinan untuk mendapatkannya pun lebih mudah.

akhirnya kami pun menyusuri padang rawa yang airnya setinggi lutut orang dewasa berharap bisa menemukan lobang untuk mencoba dipancingi, akhirnya kami memutuskan untuk pergi kebawah pohon beringin besar, karena saya tahu dibawah akarnya pasti berongga, setelah kami sampai dilokasi ternyata pohon beringin yang kami maksud sudah ditebang, namun masih bisa kita gunakan sebab bagian bawah pohonnya masih ada.

kamipun segera menyiapkan pancing dan memasukkannya kedalam lobang, setelah menunggu beberapa lama umpan tak kunjung mendapat respon dari penghuni lobang, akhirnya kami memutuskan untuk meninggalkan joran kami disana dan kami diamkan untuk dijadikan tajur.

setelah beberapa saat saya baru ingat bahwa Acoy teman saya juga pengen ikut, akhirnya saya suruh dia menyusul kami di rawa, beberapa saat kemudian acoy pun datang namun tak sendiri dia bersama Madan Aspara. kamipun akhirnya ngobrol ngobrol sambil membahas waktu kecil sering berpetualang dihutan ini dan sering juga mencuri buah warga, haha.

beberapa saat kemudian entah kenapa kami ingin membuat bangku sebagai tempat duduk, kamipun berangkat mencari bahan bahan yang diperlukan. setelah bahan, kayu kayunya ditemukan kamipun segera mengangkutnya ketempat kami ingin membuat bangku atau tempat duduknya. setelah itu saya pun kembali kerumah untuk mengambil palu, paku, gergaji dan bahan lainnya yang diperlukan namun ternyata alat - alatnya tidak ada karena alatnya dibawa ayah saya pergi ke sawah, alhasil kamipun gagal membuat tempat duduknya, haha.

jika masih penasaran tentang kelanjutannya baca  Ekspedisi Mencari Lele Rawa Kalimantan bagian 2

Post a Comment

0 Comments